Hari jum’at
sampai hari sabtu tanggal 16 – 18 september 2016, saya dan kawan – kawan mahasiswa
baru Universitas Sebelas Maret yang lain mengikuti acara yang diselenggarakan
oleh BEM UNS yaitu Grand Opening SPB (Sekolah Penerus Bangsa). Dari agenda tiga
hari itu, kita tidak hanya mendapat teman baru, tapi kita dapat ilmu juga
pengalaman yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kita kedepannya sebagai
mahasiswa. Dari hari pertama, jum’at tanggal 16 September kami berangkat dari
kampus UNS menuju tempat kegiatan yaitu di Korem pada pukul lima sore,
sebelumnya kami melakukan upacara terlebih dahulu di halaman gedung rector UNS,
kami sampai di Korem pukul setengah enam sore dan langsung sholat ashar, karena
saat kumpul untuk upacara di halaman gedung rektor UNS kita belum sempat sholat
ashar, setelah sholat ashar kami langsung lanjut sholat maghrib dan setelah itu
kami istirahat di aula Korem. Setelah istirahat sejenak, pada pukul 8 malam
kita mulai memasuki agenda kegiatan yaitu penjelasan peraturan siswa selama
Sekolah Penerus Bangsa berlangsung. Setelah itu pada pukul Sembilan malam, kami
mulai materi satu tentang konsep diri. Materi yang kami dapatkan saat Grand
Opening SPB yaitu konsep diri, peran mahasiswa, dan kepenulisan. Di hari terakhir,
agenda kami adalah survey langsung ke lapangan untuk belajar analisis sosial,
objek survey kami adalah pasar, pasar yang kami kunjungi adalah pasar kleco dan
pasar kartosuro.
Saat
survey, kami di bagi kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 2 orang. Saya berdua
dengan teman saya Kevin, kami mendapat bagian di pasar Kleco. Saat kami mulai
melakukan survey, kami mendatangi 3 pedagang. Pedagang pertama yang kami jumpai
adalah pedagang asesoris atau baju, sepatu, tas dll. Pedagang itu baru berdagang
di pasar kleco selama satu bulan, dan selama satu bulan berdagang di pasar
kleco, hanya ada satu masalah yang sedikit mengganggu, yaitu pembeli. Pembeli terkadang
suka menawar harga barang dengan seenaknya, tanpa perkiraan. Barang - barang dagangan
itu ia ambil dari berbagai kota, ada yang dari Yogyakarta, Jakarta, dari
sekitar Jabodetabek. Sebenarnya dia sudah punya toko asesoris juga sebelumnya,
yaitu di sekitar kampus UMS, bisa dibilang saat kami melihat foto tokonya, toko
itu sudah terbilang distro. Distro itu diurus oleh anaknya, ia juga membukan
online shop. Saat kami bertanya tentang modal pertama untuk berdagang, ternyata
ia membuka dagangan nya dengan modal sendiri dari hasil toko distronya. Ia tidak
memakai bantuan dari luar seperti hutang kepada bank, rentenir, ataupun yang
lainnya. Setelah itu kami pamit dan mulai mencari pedagang lain. Pedagang kedua
yang kami kunjungi adalah pedagang makanan ringan seperti gorengan, roti,
bakpao, dll. Ia sudah berdagang di pasar Kleco selama 21 tahun, sistem
perdagangannya adalah barang kiriman atau barang titipan. Jadi habis ga habis
makanan dagangannya, ia kembalikan lagi ke produsen, setelah itu ia mendapat
bagian dari hasil dagangannya. Saat kami bertanya tentang hutang, ternyata ia
memiliki hutang walaupun sistem perdagangannya sebenarnya tidak membutuhkan
modal. Ia biasa meminjam uang ke bank BRI. Retribusi di pasar Kleco adalah
seribu rupiah per hari. Setelah itu kami lanjut mencari pedagang lain. Pedagang
ketiga yang kami jumpai adalah pedagang baju dan daleman. Ia berdagang di pasar
Kleco sudah cukup lama, dan yang biasa dagang adalah anaknya, tapi saat itu
anaknya sedang mempunyai bayi yang harus diurus di rumah. Ia berdagang dengan
tempat yang dikasih langsung oleh pemerintah. Toko nya cukup kecil, tidak
seperti toko pedagang pertama. Saat kami bertanya tentang modal awal, ibu itu
kurang tau detailnya, karena yang tau adalah anaknya. Tapi yang ia jawab kepada
kami, katanya tidak dengan bantuan dari luar seperti hutang, dan selama
berdagang ia tidak merasakan adalah masalah yang mengganggunya. Setelah itu
survey kami selesai dan kami kembali ke Korem. Pada pukul satu siang, kami siap
siap untuk pulang kembali ke kampus UNS, akhirnya kami berangkat pulang ke UNS
pukul 4 sore. Itu baru Grand Opening SPB, karena dalam SPB masih ada mocas
mocas sampai kurang lebih bulan Oktober.
apa kabar ini hari,langsung aja aq cerita sedikit,aq seorang pedangan kecil yang udah lama tak ada kemajuan,tapi aq tak mau putus asa selalu cri orang yg bisa dipercaya,ternayatah aq temukan di internet atas nama kisongo yg berikan petunjuk,disitulah awal kesuksesan melalau arahan kisongo.bagi anda mau seperti aq silakan hubungi kisongo 085 217 519 919,atau anda mau lebih jelas lihat www.paranormal-kisongo.blogspot.com disitu ada banyak pilihan masalah menyelesaikan masalah anda,terima kasih.
ReplyDelete