SEKOLAH PENERUS BANGSA 2016

KONSEP DIRI
            Dalam konsep diri, hal yang harus kita ketahui pertama adalah siapa diri kita sebenarnya, untuk apa kita dilahirkan, dan apa peran yang akan kita ambil dalam kehidupan. Semua itu sebenarnya adalah suatu pertanyaan yang ditujukan kepada diri kita sendiri. Setidaknya dalam menjawab pertanyaan siapa diri kita sebenarnya, ada dua jenis jawaban yang bisa kita ambil. Pertama, kita bisa menjawab siapa diri kita dari segi fisik, yaitu siapa diri kita yang secara otomatis menjadi kenyataan diri kita sebenarnya, seperti siapa diri kita di rumah ? siapa diri kita di kampus ? siapa diri kita saat bersama teman ? siapa diri kita saat bersama dosen ? siapa diri kita hari ini ? siapa diri kita di kemudian hari ? siapa diri kita dalam konsep kenegaraan ? dan yang lain sebagainya. Menurut saya, konsep diri yang pertama ini adalah konsep diri yang bisa kita temukan secara otomatis sesuai dengan keadaan kita. Tapi dalam konsep diri yang pertama ini kita menemukan banyak identitas di dalam diri kita, dan mau tidak mau kita harus mengakui nya dan sebenarnya dari banyaknya identitas kita, disanalah terdapat suatu tuntutan untuk adanya pembuktian. Mengapa ada tuntutan untuk adanya pembuktian, karena dari semua identitas yang kita pikul, tujuannya adalah satu yaitu kebermanfaatan. Oleh karena itu, dimana pun kita berada, kita selalu dituntut untuk memiliki manfaat untuk orang lain juga untuk lingkungan sekitar. Karena sebaik – baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan sekitar. Kedua, dalam menjawab pertanyaan yang ada pada diri kita, siapa diri kita sebenarnya ? jawaban jenis kedua adalah jati diri kita. Jati diri adalah sebuah pencarian dalam hidup, oleh karena itu, untuk bisa menjawab identitas kita, terkadang kita butuh sebuah pencarian jati diri kita, dimana kelebihan kita, dimana passion kita. Bagi saya, jati diri merupakan suatu hal yang membuat kita bisa berperan lebih, bisa menghadirkan rasa senang kepada diri kita walaupun kita harus bekerja keras dan membutuhkan sebuah pengorbanan. Biasanya waktu efektif untuk mencari jati di kita yaitu pada masa masa SMP dan SMA, karena di masa itulah yang akan membantu kita untuk mencari jurusan apa yang akan kita ambil di Perguruan Tinggi. Dalam dua jenis jawaban diatas, kita juga perlu mengetahui tentang kelebihan, kelemahan, peluang, juga ancaman yang ada pada diri kita, konsep ini biasa disebut juga dengan konsep SWOT (strength, weakness, opportunity, threat).
            Dalam konsep diri juga kita jangan pernah hanya menjadi konseptor yang handal dalam berbicara, tapi jadilah juga seorang aplikator yang handal dalam mengaplikasikan konsepnya. Terkadang banyak orang yang mengkritisi atau berbicara dengan konsep dan bahasan yang tinggi, yang membuat banyak orang menjadi terpukau oleh pembicaraannya, tapi sebenarnya semua yang dibicarakan itu adalah kosong dalam aksi nya. Bagaimana tidak, semua pembicaraannya itu sulit untuk dijadikan aksi. Oleh karena itu, buatlah konsep dari hal – hal terkecil tapi besar manfaatnya untuk di kemudian hari, dan konsep itu adalah konsep yang merakyat bukanlah hanya sekedar angan – angan.
           
           
PERAN MAHASISWA
            Peran mahasiswa ada 4 :
1.      Agen perubahan atau agent of change. Sebagai mahasiswa, dimana pun kita berada, kita dituntut untuk berkontribusi besar dan menjadi orang terdepan dalam menyikapi berbagai permasalahan masyarakat. Mahasiswa selalu dituntut untuk menjadi agen perubahan untuk masyarakat sekitar. Bagi saya, semuanya itu berawal dari kepekaan dan kepedulian kita terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Mahasiswa harus selalu merasa terpanggil untuk merubah setiap permasalahan yang ada baik dalam masyarakat juga Negara. Karena di dalam identitas kita sebagai mahasiswa, disana terdapat sebuah pertanyaan besar apakah kita dapat membuktikannya ? apa yang bisa kita perbuat untuk rakyat dan Negara ?
2.      Kontrol sosial atau social control, sebagai mahasiswa jangan pernah alergi terhadap sebuah perbedaan yang terjadi di masyarakat, dan jangan pernah alergi terhadap masalah yang terjadi dalam masyarakat. Karena kita sebagai mahasiswa harus sadar bahwa untuk itulah kita ditakdirkan menjadi mahasiswa, itulah tugas seorang mahasiswa. Seorang mahasiswa yang alergi dengan perbedaan dan masalah yang terjadi di masyarakat akan sulit untuk bisa mengatasinya. Sebagai mahasiswa, salah satu peran kita adalah social control atau kontrol sosial. Dalam sebuah perbedaan dan permasalahan di masyarakat, kitalah yang berperan sebagai pengontrol atau pengatur nya, jangan malah kabur dan bersikap apatis terhadap masyarakat.
3.      Pemimpin masa depan, mahasiswa adalah penggerak massa untuk menjadikan Indonesia mempunyai peradaban yang lebih maju. Mahasiswa adalah harapan semua orang. Ketahuilah, setiap mahasiswa akan menjadi pemimpin Negeri ini, di pundak para mahasiswa lah kemajuan suatu Bangsa dipertaruhkan. Mahasiswa adalah stok baru kepemimpin Bangsa. Karena itu, bersiap – siap lah dari sekarang untuk sebuah amanah besar di kemudian hari, saatnya untuk memantaskan diri. Karena amanah tidak akan pernah salah memilih pundak.
4.      Menjadi suri tauladan atau moral force, setiap diri dari mahasiswa adalah suri tauladan atau contoh moral untuk rakyat. Inilah yang sangat menjadi penting dalam peran mahasiswa, karena bagaimana bisa mahasiswa menjadi agent of change kalau dia tidak bisa mencontohkan moral yang baik kepada rakyat, bagaimana bisa mahasiswa menjadi social control kalau dia tidak bisa mencontohkan moral yang sepatutnya kepada rakyat, dan bagaimana bisa mahasiswa menjadi pemimpin masa depan kalau dia tidak bisa mencontohkan moral yang santun kepada rakyat. Saya pikir, kalau mahasiswa tidak bisa menjadi suri tauladan bagi rakyat, mereka akan dihina oleh rakyat sendiri, dan mereka akan di cap sebagai bullshit. Dan keseluruhan dari peran mahasiswa diatas adalah saling melengkapi.
Menurut saya dari keempat peran diatas, semuanya itu adalah dalam rangka the middle structure bagi rakyat dengan Negara. Mahasiswa adalah penengah dan jembatan antara aspirasi rakyat dengan kebijakan Negara.

JURNALISTIK ATAU KEPENULISAN
            Indonesia telah banyak menghasilkan penulis – penulis yang menginspirai Negeri melalui karya – karyanya. Mereka menulis karena :
1.      Mengawal pikiran masyarakat atau public
2.      Membangun kesadaran Nasional
3.      Menentang penyimpangan
4.      Membangun persatuan

Di zaman awal abad 21 ini, kita banyak menemukan orang yang menyalah gunakan kebijakan atau peraturan. Entah mengapa semua ini terjadi. Menurut saya, rakyat Indonesia seperti orang yang banyak meminta tapi sedikit memberi. Di zaman orde baru, pers dikecam, dan pers dihilangkan keberadaannya. Tidak ada kebebasan berpendapat, dan tidak ada kebebasan berekspresi. Semua kritik dari rakyat dibungkam, dan pada saat tahun 1998 rakyat mulai gerah dengan kebijakan – kebijakan pemerintah orde baru, yang akhirnya mulai terjadi demonstrasi dimana – mana. Setelah berakhirnya orde baru dan berganti dengan zaman reformasi sekarang ini, dimana hak berpendapat dan berekspresi itu begitu bebas dan tidak ada yang melarang, dimana tidak ada lagi pers yang di kecam dan di bungkam, dimana hak asasi manusia sangat dijunjung tinggi, tapi dibalik itu semua rakyat Indonesia telah banyak menyalah gunakan keadaan. Menurut sepengetahuan saya, dengan begitu dijunjung tingginya kebebasan ini, justru rakyat Indonesia dengan seenaknya menulis dan menyebarkan informasi yang sebenarnya masih belum melalui tahap pengkajian yang mendalam, dan akhirnya semua itu menyebabkan keretakan dan perpecahan diantara rakyat Indonesia itu sendiri. Inilah keadaan yang sangat berbahaya menurut saya, di zaman orde baru, menurut sepengetahuan saya walaupun kebebasan itu dibungkam, setidaknya tidak banyak perpecahan dan keretakan seperti di zaman reformasi ini. Berbeda dengan tokoh – tokoh Nasionalis diatas yang menulis dengan tujuan untuk membangun persatuan, sekarang ini orang – orang menulis dan berujung dengan perpecahan dan keretakan. Walaupun memang tidak semua orang seperti itu, tapi kalau dihitung tidak sedikit. Jadi, marilah rakyat Indonesia, sama sama kita bangun peradaban Indonesia yang lebih maju dengan membangun persatuan diantara kita.
Marilah menulis tulisan yang bermanfaat dan memenuhi standar etika juga keadilan, jangan hanya menulis yang dapat menimbulkan perpecahan.

“Sehebat apapun seseorang, kalau dia tidak pernah menulis, dia akan hilang dari sejarah dan peradaban”
Tulisan diatas adalah ilmu yang sudah saya dapat dari kegiatan Grand Opening Sekolah Penerus Bangsa 2016. SPB merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM UNS.



            

Comments