KONSEP DIRI
Dalam
konsep diri, hal yang harus kita ketahui pertama adalah siapa diri kita
sebenarnya, untuk apa kita dilahirkan, dan apa peran yang akan kita ambil dalam
kehidupan. Semua itu sebenarnya adalah suatu pertanyaan yang ditujukan kepada
diri kita sendiri. Setidaknya dalam menjawab pertanyaan siapa diri kita
sebenarnya, ada dua jenis jawaban yang bisa kita ambil. Pertama, kita bisa
menjawab siapa diri kita dari segi fisik, yaitu siapa diri kita yang secara
otomatis menjadi kenyataan diri kita sebenarnya, seperti siapa diri kita di
rumah ? siapa diri kita di kampus ? siapa diri kita saat bersama teman ? siapa
diri kita saat bersama dosen ? siapa diri kita hari ini ? siapa diri kita di
kemudian hari ? siapa diri kita dalam konsep kenegaraan ? dan yang lain
sebagainya. Menurut saya, konsep diri yang pertama ini adalah konsep diri yang
bisa kita temukan secara otomatis sesuai dengan keadaan kita. Tapi dalam konsep
diri yang pertama ini kita menemukan banyak identitas di dalam diri kita, dan
mau tidak mau kita harus mengakui nya dan sebenarnya dari banyaknya identitas
kita, disanalah terdapat suatu tuntutan untuk adanya pembuktian. Mengapa ada
tuntutan untuk adanya pembuktian, karena dari semua identitas yang kita pikul,
tujuannya adalah satu yaitu kebermanfaatan. Oleh karena itu, dimana pun kita
berada, kita selalu dituntut untuk memiliki manfaat untuk orang lain juga untuk
lingkungan sekitar. Karena sebaik – baiknya manusia adalah orang yang
bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan sekitar. Kedua, dalam menjawab
pertanyaan yang ada pada diri kita, siapa diri kita sebenarnya ? jawaban jenis
kedua adalah jati diri kita. Jati diri adalah sebuah pencarian dalam hidup,
oleh karena itu, untuk bisa menjawab identitas kita, terkadang kita butuh
sebuah pencarian jati diri kita, dimana kelebihan kita, dimana passion kita. Bagi
saya, jati diri merupakan suatu hal yang membuat kita bisa berperan lebih, bisa
menghadirkan rasa senang kepada diri kita walaupun kita harus bekerja keras dan
membutuhkan sebuah pengorbanan. Biasanya waktu efektif untuk mencari jati di
kita yaitu pada masa masa SMP dan SMA, karena di masa itulah yang akan membantu
kita untuk mencari jurusan apa yang akan kita ambil di Perguruan Tinggi. Dalam dua
jenis jawaban diatas, kita juga perlu mengetahui tentang kelebihan, kelemahan,
peluang, juga ancaman yang ada pada diri kita, konsep ini biasa disebut juga
dengan konsep SWOT (strength, weakness, opportunity, threat).
Dalam
konsep diri juga kita jangan pernah hanya menjadi konseptor yang handal dalam
berbicara, tapi jadilah juga seorang aplikator yang handal dalam mengaplikasikan
konsepnya. Terkadang banyak orang yang mengkritisi atau berbicara dengan konsep
dan bahasan yang tinggi, yang membuat banyak orang menjadi terpukau oleh
pembicaraannya, tapi sebenarnya semua yang dibicarakan itu adalah kosong dalam
aksi nya. Bagaimana tidak, semua pembicaraannya itu sulit untuk dijadikan aksi.
Oleh karena itu, buatlah konsep dari hal – hal terkecil tapi besar manfaatnya
untuk di kemudian hari, dan konsep itu adalah konsep yang merakyat bukanlah
hanya sekedar angan – angan.
PERAN MAHASISWA
Peran
mahasiswa ada 4 :
1.
Agen
perubahan atau agent of change. Sebagai mahasiswa, dimana pun kita berada, kita
dituntut untuk berkontribusi besar dan menjadi orang terdepan dalam menyikapi
berbagai permasalahan masyarakat. Mahasiswa selalu dituntut untuk menjadi agen
perubahan untuk masyarakat sekitar. Bagi saya, semuanya itu berawal dari
kepekaan dan kepedulian kita terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. Mahasiswa
harus selalu merasa terpanggil untuk merubah setiap permasalahan yang ada baik
dalam masyarakat juga Negara. Karena di dalam identitas kita sebagai mahasiswa,
disana terdapat sebuah pertanyaan besar apakah kita dapat membuktikannya ? apa
yang bisa kita perbuat untuk rakyat dan Negara ?
2.
Kontrol
sosial atau social control, sebagai mahasiswa jangan pernah alergi terhadap
sebuah perbedaan yang terjadi di masyarakat, dan jangan pernah alergi terhadap
masalah yang terjadi dalam masyarakat. Karena kita sebagai mahasiswa harus
sadar bahwa untuk itulah kita ditakdirkan menjadi mahasiswa, itulah tugas
seorang mahasiswa. Seorang mahasiswa yang alergi dengan perbedaan dan masalah
yang terjadi di masyarakat akan sulit untuk bisa mengatasinya. Sebagai mahasiswa,
salah satu peran kita adalah social control atau kontrol sosial. Dalam sebuah
perbedaan dan permasalahan di masyarakat, kitalah yang berperan sebagai pengontrol
atau pengatur nya, jangan malah kabur dan bersikap apatis terhadap masyarakat.
3.
Pemimpin
masa depan, mahasiswa adalah penggerak massa untuk menjadikan Indonesia
mempunyai peradaban yang lebih maju. Mahasiswa adalah harapan semua orang. Ketahuilah,
setiap mahasiswa akan menjadi pemimpin Negeri ini, di pundak para mahasiswa lah
kemajuan suatu Bangsa dipertaruhkan. Mahasiswa adalah stok baru kepemimpin
Bangsa. Karena itu, bersiap – siap lah dari sekarang untuk sebuah amanah besar
di kemudian hari, saatnya untuk memantaskan diri. Karena amanah tidak akan
pernah salah memilih pundak.
4.
Menjadi
suri tauladan atau moral force, setiap diri dari mahasiswa adalah suri tauladan
atau contoh moral untuk rakyat. Inilah yang sangat menjadi penting dalam peran
mahasiswa, karena bagaimana bisa mahasiswa menjadi agent of change kalau dia
tidak bisa mencontohkan moral yang baik kepada rakyat, bagaimana bisa mahasiswa
menjadi social control kalau dia tidak bisa mencontohkan moral yang sepatutnya
kepada rakyat, dan bagaimana bisa mahasiswa menjadi pemimpin masa depan kalau
dia tidak bisa mencontohkan moral yang santun kepada rakyat. Saya pikir, kalau
mahasiswa tidak bisa menjadi suri tauladan bagi rakyat, mereka akan dihina oleh
rakyat sendiri, dan mereka akan di cap sebagai bullshit. Dan keseluruhan dari
peran mahasiswa diatas adalah saling melengkapi.
Menurut
saya dari keempat peran diatas, semuanya itu adalah dalam rangka the middle
structure bagi rakyat dengan Negara. Mahasiswa adalah penengah dan jembatan
antara aspirasi rakyat dengan kebijakan Negara.
JURNALISTIK
ATAU KEPENULISAN
Indonesia
telah banyak menghasilkan penulis – penulis yang menginspirai Negeri melalui
karya – karyanya. Mereka menulis karena :
1.
Mengawal
pikiran masyarakat atau public
2.
Membangun
kesadaran Nasional
3.
Menentang
penyimpangan
4.
Membangun
persatuan
Di zaman awal abad 21 ini, kita
banyak menemukan orang yang menyalah gunakan kebijakan atau peraturan. Entah mengapa
semua ini terjadi. Menurut saya, rakyat Indonesia seperti orang yang banyak
meminta tapi sedikit memberi. Di zaman orde baru, pers dikecam, dan pers
dihilangkan keberadaannya. Tidak ada kebebasan berpendapat, dan tidak ada
kebebasan berekspresi. Semua kritik dari rakyat dibungkam, dan pada saat tahun
1998 rakyat mulai gerah dengan kebijakan – kebijakan pemerintah orde baru, yang
akhirnya mulai terjadi demonstrasi dimana – mana. Setelah berakhirnya orde baru
dan berganti dengan zaman reformasi sekarang ini, dimana hak berpendapat dan berekspresi
itu begitu bebas dan tidak ada yang melarang, dimana tidak ada lagi pers yang
di kecam dan di bungkam, dimana hak asasi manusia sangat dijunjung tinggi, tapi
dibalik itu semua rakyat Indonesia telah banyak menyalah gunakan keadaan. Menurut
sepengetahuan saya, dengan begitu dijunjung tingginya kebebasan ini, justru
rakyat Indonesia dengan seenaknya menulis dan menyebarkan informasi yang
sebenarnya masih belum melalui tahap pengkajian yang mendalam, dan akhirnya
semua itu menyebabkan keretakan dan perpecahan diantara rakyat Indonesia itu
sendiri. Inilah keadaan yang sangat berbahaya menurut saya, di zaman orde baru,
menurut sepengetahuan saya walaupun kebebasan itu dibungkam, setidaknya tidak
banyak perpecahan dan keretakan seperti di zaman reformasi ini. Berbeda dengan
tokoh – tokoh Nasionalis diatas yang menulis dengan tujuan untuk membangun
persatuan, sekarang ini orang – orang menulis dan berujung dengan perpecahan
dan keretakan. Walaupun memang tidak semua orang seperti itu, tapi kalau
dihitung tidak sedikit. Jadi, marilah rakyat Indonesia, sama sama kita bangun
peradaban Indonesia yang lebih maju dengan membangun persatuan diantara kita.
Marilah menulis tulisan yang
bermanfaat dan memenuhi standar etika juga keadilan, jangan hanya menulis yang
dapat menimbulkan perpecahan.
“Sehebat
apapun seseorang, kalau dia tidak pernah menulis, dia akan hilang dari sejarah
dan peradaban”
Tulisan diatas adalah ilmu yang
sudah saya dapat dari kegiatan Grand Opening Sekolah Penerus Bangsa 2016. SPB
merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM UNS.
Comments
Post a Comment