Zaman telah berkembang
pesat dan telah banyak perubahan. Kini kita berada di zaman yang sangat modern,
dimana ilmu pengetahuan pun berkembang sangat jauh. Begitu luasnya ilmu
pengetahuan dan pemikiran membuat manusia selalu mencari wawasan baru. Wawasan pengetahuan
membuat semua orang berlomba meningkatkan intelektualitasnya, rasionalitas
merupakan hal yang dijunjung tinggi di zaman sekarang. Bahkan dalam hal
keagamaan, banyak orang yang ingin dijelaskan dengan akal. Menurut saya wajar
karena bagi umat beragama ini adalah tantangan zaman, dan tantangan zaman ini
harus dihadapi dan dijawab. Karenanya, perkembangan ilmu pengetahuan tak
sedikit menciptakan sebuah pemikiran atau ideologi. Tak jarang, banyaknya
pemikiran dan ideologi ini membuat sebagian orang teromhbang-ambing prinsipnya.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, tak jarang juga
membuat sebagian orang takut untuk mengembangkan wawasan. Salah satunya
penyebabnya adalah prinsip. Prinsip yang kurang kuat terkadang membuat orang takut
akan pengaruh pemikiran-pemikiran lain. Saya telah mengalami hal ini. Ketika saya
membaca suatu buku, sebagian teman saya menanyakan tentang buku itu, bahkan ada
teman yang bilang buku itu menakutkan, entah apa makna yang tersirat dalam kata
menakutkan itu. Saya sempat mendapat peringatan dari teman untuk hati-hati,
tapi saya tetap ingin menuntaskan membaca buku itu. Dari sana saya sempat
bingung, mengapa seakan-akan saya tidak boleh membaca buku itu. Saya berfikir
apakah saya yang salah atau mereka yang terlalu alergi terhadap perbedaan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak mau membuka pikiran untuk menambah wawasan
dan memahami pemikiran orang lain.
Semua orang bebas mengembangkan wawasannya, karena kita
bisa tenggelam dari pengetahuan dan peradaban ketika kita mempersempit
pemikiran kita. Yang menjadi persoalan adalah, bagaimana kita menyaring imu
pengetahuan itu dengan prinsip kita masing-masing. Jangan pernah takut untuk
membuka dan menambah wawasan karena setiap orang punya prinsipnya
masing-masing. Malah yang memang harus dipertanyakan adalah mereka yang takut
untuk membuka wawasannya, mereka perlu dipertanyakan prinsipnya. Ini menandakan
bahwa mereka takut terpengaruh dan terombang-ambing karena tidak yakin dengan
prinsipnya. Bahkan ketika saya berbincang dengan teman selepas buka puasa, dia
bercerita tentang bagaimana orang Jepang belajar dari Eropa yang akhirnya
membawa mereka pada kemajuan, pastinya mereka juga menyaring pembelajarannya
dari Eropa dengan budaya mereka. Kita bisa belajar dari siapapun dan manapun,
asalkan kita bisa menyaringya. Yang ingin saya katakan adalah, ketika kita
terlalu mempersempit pemikiran kita, kita akan banyak tenggelam dan tertinggal
dari yang lain. Ilmu tidak memandang darimana dia berasal dan apa latar
belakangnya, bagi para pencari ilmu, prinsip adalah hal yang paling utama dalam
menambah wawasan.
opini seorang yang selalu penasaran dengan berusaha menyaringnya.
Comments
Post a Comment