MASIH DALAM RANGKA 28 OKTOBER

Sempat berdiskusi dengan kawan-kawan sesama mahasiswa juga dengan jurusan yang sama. Diskusi yang menarik membahas tentang pergerakan mahasiswa lebih khusus lagi tentang aksi demo yang kerap kali dilakukan oleh mahasiswa. Pembahasan yang cukup menarik bagi kalangan mahasiswa sejarah dengan membawa bidang keilmuwannya.
           
Demo-demo yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri memang selalu diprakarsai atau digerakkan dengan organisasi yang bernama Badan Eksekutif Mahasiswa atau disingkat BEM. Sebuah organisasi yang memang baru dikenal nama itu pasca reformasi. Dalam sejarahnya organisasi mahasiswa pernah dikenal dengan nama Dewan Mahasiswa, dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa berdirinya organisasi mahasiswa ini untuk membendung pemikiran dan pergerakan mahasiswa. Dalam keberjalanan sejarahnya, organisasi pergerakan mahasiswa ini sempat mengalami pasang surut dan sempat tertatih-tatih mengahadapi kebijakan yang berlaku.
            
Sedikit menjelaskan terlebih dahulu bahwa sejarah pergerakan mahasiswa selalu berbeda-beda sesuai pengaruh lingkungan, kebudayaan, dan kebijakan yang berlaku pada zamannya masing-masing. Umumnya sejarah pergerakan mahasiswa dibedakan menjadi empat periode yaitu sebelum kemerdekaan, pasca kemerdekaan dan orde lama, orde baru, dan pasca reformasi. Sebelum kemerdekaan mahasiswa sebagai golongan kaum priyayi dan golongan terpelajar, bergerak berorganisasi dan berjuang untuk Indonesia merdeka. Pada zaman ini tekanan yang dirasakan oleh para mahasiswa Indonesia berasal dari kolonial Belanda. Mahasiswa Indonesia bergerak dalam rangka tujuannya kemerdekaan Indonesia.
            
Kemudian pasca Indonesia merdeka dan berlaku rezim orde lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Pada zaman ini mahasiswa mulai membentuk organisasi masing-masing dan bertambah banyak berdirinya organisasi. Pada zaman ini juga mulai banyak berkembang pemikiran dan ideologi. Perkembangan pergerakan mahasiswa diwarnai dengan pemikiran dan ideologi apa yang dianut para mahasiswa pada masa orde lama. Akhirnya orde lama berakhir dengan kejatuhan kekuasaan Presiden Soekarno yang pada waktu itu juga mahasiswa bergerak dan berperan didalamnya, yang membentuk suatu istilah mahasiswa angkatan ’66.
            
Orde lama berakhir dan dimulai dengan rezim orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Kepemimpinan Presiden Soeharto ini merupakan pemerintahan yang pejabatnya banyak diisi oleh kalangan militer. Mahasiswa angkatan ’66 banyak yang direkrut untuk menduduki jabatan-jabatan yang ada pada kepemimpinan Presiden Soeharto. Terciptalah pergerakan mahasiswa baru dengan mayoritas juga orang-orang baru. Pada masa orde baru ini pergerakan mahasiswa sempat terseok-seok, pasalnya di tahun 1978 pernah dikeluarkan kebijakan NKK/BKK di seluruh kampus di Indonesia. Memang banyak sekali bentuk-bentuk pelemahan kepada pergerakan mahasiswa dari kebijakan-kebijakan yang berlaku. Pergerakan mahasiswa terhadap permasalahan sosial politik pada masa orde baru cukup kencang, karena memang pemerintahan rezim orde baru terkenal dengan kerasnya terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi. Pada akhirnya lahir istilah mahasiswa angkatan ’74 dan ’98 di masa orde baru ini. Orde baru tumbang dengan juga peran mahasiswa angkatan ’98 yang bergerak menyuarakan perubahan.
            
Kemudian berkembang pergerakan mahasiswa di zaman pasca reformasi sampai sekarang ini. Dimana organisasi mahasiswa yang banyak berurusan dengan masalah sosial politik dikenal degan nama BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa. Beberapa kali saya bertanya kepada para aktivis mengenai arah atau orientasi pemikiran dan pergerakan mahasiswa hari ini, dan banyak yang menjawab bahwa kita mengalami penurunan kehidupan mahasiswa seperti di masa sebelumnya. Kira-kira secara singkat begitulah perjalanan pergerakan mahasiswa dari zaman ke zaman, karena memang bukan itu yang ingin dimaksud dalam tulisan ini.
            
Dikala mahasiswa dekat dengan dunia sosial politik, ada beberapa pertanyaan yang sangat mungkin untuk dijadikan bahan diskusi, yaitu haruskah mahasiswa berpolitik ? - arti politik disini adalah politik pmerintahan atau politik praktis seperti halnya para politikus negara. Kita ini sebagai mahasiswa merupakan masyarakat yang digolongkan dengan golongan kaum intelektual atau insan akademis. Apa tugas utama seorang intelektual, banyak pendapat yang menjelaskan hal ini, tetapi tugas yang banyak menjadi kesepakatan adalah mengembangkan batas-batas ilmu pengetahuan manusia. Sudah seharusnya mahasiswa berkembang dan berproses dengan bidang keilmuannya masing-masing. Mahasiswa tidak seharusnya berpolitik, terlebih tidak seharusnya melakukan demo-demo di jalanan untuk menyampaikan aspirasi. Terlebih disebutkan bahwa BEM merupakan lembaga politik yang berada di lingkup akademis yaitu universitas.
            
Bagi saya, semua orang pasti setuju dengan tugas kaum intelektual untuk mengembangkan batas-batas ilmu pengetahuan manusia. Ciri mahasiswa adalah berkembang dan selalu berusaha menjadi lebih baik, atau yang sering disebut dengan istilah progresif. Tidak lupa juga tipe mahasiswa adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tiga hal ini yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Mengembangkan batas-batas ilmu pengetahuan bukan hanya terpaku dengan belajar di kelas, melainkan juga mencari kesibukan diluar kuliah apapun itu bentuknya, namun yang biasa menjadi kegiatan mahasiswa kebanyakan adalah berorganisasi. Dan apapun organisasinya kita selalu ingin berkontribusi walaupun sekecil apapun untuk Indonesia, karenanya tingkat kematangan berfikir kita dilihat dari seberapa jauh kita bisa saling mengapresiasi dan menghargai.
            
Mengenai BEM sendiri, bagi saya benar BEM dapat dikatakan organisasi poltik, karena melalui sistem pemilihan, adanya kampanye, ada partai politik, dan lembaga-lembaga lain seperti politik praktis. Namun yang harus dilihat disini adalah bahwa BEM ini merupakan lembaga politik yang murni. Kalaupun dikatakan ada partai politik yang menandakan kepentingan atau keberpihakan, tapi kepentingan ini bukanlah kepentingan dengan nafsu kekuasaan. Tidak ada pihak oposisi penuh dalam BEM, bahkan lawan politik dalam pemilihan pun bisa menjadi kerabat kerja atau masuk dalam kebinet kerja yang terpilih. Artinya keterbukaan ini mencirikan idealisme mahasiswa tanpa kepentingan.
            
Masalah demo mahasiswa sebenarnya kalau kita meminta cara yang lebih bagus daripada turun ke jalan itu pasti ada di setiap BEM di seluruh universitas di Indonesia, BEM sendiri sudah tau dengan tahapan atau cara-cara menyampaikan aspirasi. Demo merupakan salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi, tidak setuju boleh tapi tidak boleh melarang, karna kita negara demokrasi dimana demo itu diperbolehkan. Demo merupakan cabang dari aksi mahasiswa, yaitu aksi horizontal dan aksi vertikal. Ketika kita berbicara BEM bukan berarti otomatis mereka adalah orang-orang yang berpolitik praktis, coba tanyakan pada mereka yang masuk BEM, saya yakin motivasi mereka dan tujuan mereka bukanlah ingin berpolitik. Kaum intelektual sebelum kemerdekaan memang merupakan orang-orang yang berpolitik untuk Indonesia merdeka. Kalau hari ini mahasiswa sebagai kaum intelektual dan insan akademis tidak harus berpolitik bahkan tidak boleh berpolitik boleh saja, asalkan kaum intelektual tidak buta politik. Dan biasanya ruang-ruang yang menyediakan kemelekan dalam hal politik adalah BEM, dan itu merupakan upaya mengembangkan batas-batas ilmu pengetahuan manusia.



Apapun kesibukan kita diluar jam perkuliahan bukan berarti kita meninggalkan kehidupan akademis kita, hanya saja kita harus bekerja lebih keras dari biasanya.  

Comments