Review Buku Di Balik Marx Sosok dan Pemikiran Friedrich Engels


             Review Buku Di Balik Marx Sosok dan Pemikiran Friedrich Engels ini difokuskan dalam bab yang pertama, yaitu mengenai perjalanan hidup Friedrich Engels. Perihal pemikiran dan karya-karyanya merupakan pembahasan dalam bab selanjutnya. Selama perjalanan hidupnya, cerita dibagi dalam dua sub judul, yaitu ketika ia belum bertemu Marx dengan saat dimana ia mulai bertemu Marx.

Sebelum Bertemu Marx
            Friedrich Engels merupakan anak laki-laki pertama. Engels dengan ayahnya  mempunyai kesamaan nama, hal ini berkaitan dengan adat di kalangan elit pada waktu itu, bahwa anak laki-laki pertama diberi nama sesuai dengan namanya sendiri. Menjelang tanggal 28 November 1820, Friedrich Engels (Friedrich senior) yang merupakan seorang pebisnis di salah satu kota industri di Rheinland Prusia saat itu, Barmen, sedang menunggu istrinya melahirkan anak pertama. Friedrich senior ini pun mengharapkan istrinya melahirkan seorang anak laki-laki. Maka, kemudian istrinya melahirkan anak laki-laki dan dinamai Friedrich Engels juga.
            Harapan mempunyai anak laki-laki tidak terlepas dari kepentingan bisnisnya. Sebagai seorang penerus usaha keluarga yang dibangun oleh kakeknya, Johann Caspar Engels di awal abad ke-18, usaha tersebut harus terus dilanjutkan. Maka, sejak menjelang kelahiran anak pertamanya, Friedrich senior berharap anak laki-laki untuk dapat melanjutkan usaha keluarga. Friedrich junior tumbuh dalam lingkungan perkembangan bisnis dan industri. Sejak 1830 usaha keluarganya sedang mengembangkan sayap. Tahun 1837 berkongsi dengan perusahaan keluarga Ermen membangun bisnis produksi tekstil di pusat industri manufaktur dunia, Manchester, Inggris. Kemudian tahun 1841 membangun pabrik besar di Engelskirchen Jerman.
            Keluarga Friedrich Engels merupakan bagian dari keluarga elit bisnis, seperti yang lainnya, pandangan politik keluarganya bisa dibilang nasionalis konservatif. Friedrich senior juga mempertahakan tradisi etis perusahaan keluarga yang dibangun, di mana salah satu contohnya adalah tidak mempekerjakan anak-anak di perusahaan. Pada tahun 1807, ketika kondisi perekonomian Eropa menurun akibat perang Napoleon, Johann Caspar Engels mendirikan perkumpulan para pengusaha untuk menjamin penghidupan orang-orang miskin. Tahun 1816-1817 ketika terjadi kelaparan, Johann pun mengorganisasi pengusaha untuk memasok jagung murah bagi para pekerja. Dengan laba atau keuntungan perusahaan, usaha keluarga Engels pun mendirikan sekolah-sekolah, taman kota, dan balai-balai latihan untuk anak-anak pekerjanya. Perusahaan keluarganya memiliki tradisi etis seperti contoh di atas yang terus dilanjutkan. Cerita-cerita seperti itu Engels dapatkan dari ibunya.
            Engels mulai bersekolah pada tahun 1828 dan mendapatkan pelajaran ilmu alam serta geografi. Gerhard van Haar yang merupakan kakek dari pihak ibunya sering membacakan kisah-kisah klasik dan membantunya mengerjakan PR. Sejak kecil Engels memang lebih dekat dengan kakek dari pihak ibu, dimana Gerhard sendiri merupakan seorang rektor dan kepala sekolah dasar. Pada tahun 1834, Engels dipindah ke sekolah dasar yang dibina sebuah yayasan Kristen di kota tetangga Elberfeld. Disana ia mendapatkan pelajaran bahasa, nilainya pun bagus untuk bahasa Yunani, Romawi kuno, Inggris, Perancis dan Jerman. Sejak itu, ayahnya khawatir jikalau Engels menemukan minatnya di bidang pemikiran kuno maupun modern Eropa. Ia khawatir Engels melanjutkan pendidikan dan menjadi cerdik pandai. Akhirnya sembilan bulan sebelum ujian, ayahnya mengeluarkannya dari sekolah dan segera mungkin mengirimkannya ke dunia bisnis. Hal ini diawali dengan menempatkan Engels sebagai juru tulis di kantor pusat perusahaan keluarga di Barmen.
            Tahun 1838, Engels dikirim ayahnya ke Bremen Jerman Utara untuk magang di sebuah perusahaan milik sahabat ayahnya, Heinrich Leupold. Ia menjadi juru tulis, dimana perusahaan tersebut merupakan perusahaan ekspor-impor kain, kopi, gula, dan tembakau. Walaupun ia diarahkan oleh ayahnya di bidang bisnis, minatnya dalam dunia tulis menulis tidak surut. Sejak tahun 1839 nama pena Engels muncul dengan nama Friedrich Oswald. Kemudian ia mulai banyak mengirimkan esai-esainya ke Telegraph fur Deutschland dan Morgenblatt fur gebildete Leser.
            Ketika di Bremen, Engels diam-diam mendirikan perkumpulan klub pemuda berkumis. Pada masa itu, pemuda berkumis sama dengan pemuda gondrong zaman Orde Baru yang dikaitkan dengan urakan, bandel, berontak, bahkan kriminal. Bagi Engels berkumis merupakan suatu bentuk protes kaum muda pada kenormalan dan konsevatisme moral borjuis. Ia membentuk perkumpulan ini ketika usia 18 tahun. Sang ayah mengetahui kegiatan Engels dan marah melihat Engels seperti itu.
            Memasuki usia 20 tahun, sesuai dengan undang-undang Kerajaan Prusia setiap pemuda akan dipanggil negara untuk mengikuti wajib militer. Mayoritas elit yang punyak anak laki-laki lebih memilih membayar denda tidak mengikuti wajib militer daripada anaknya menjadi tentara, termasuk Friedrich senior. Namun Engels memilih untuk mengikuti wajib militer dan menolak rencana sang ayah. Akhirnya ia berangkat ke Berlin untuk mengikuti wajib militer dan hasilnya ditempatkan di kompi artileri pertahanan kota.
            Setelah menyelesaikan wajib militer, sembari menunggu panggilan tugas Engels mulai banyak ikut ayahnya melakukan kunjungan bisnis. Ketertarikannya dalam dunia tulis menulis tidak surut, bahkan ketika itu juga Engels terus mengembangkan pengetahuannya tentang pemikiran Eropa. Buku pertama Engels yang diterbitkan adalah Das Leben, character und philosophie des Horaz: Eine Dialog (Kehidupan, Karakter, dan Filsafat Horace: Sebuah Dialog).
            Sejak 1 Oktober 1841, Engels resmi bertugas sebagai kadet. Dengan undang-undang yang menyatakan izin aktivitas di luar kemiliteran demi memperluas wawasan apabila kelak ingin melanjutkan karir perwira militer. Hal ini dimanfaatkan Engels untuk mengikuti kuliah-kuliah di Universitas Friedrich Wilhelm Berlin. Sejak itu, pemikiran Engels semakin berkembang seiring pertemuannya dengan pemikir lain dan teori atau pengetahuan lain. Ia mulai mengembangkan pemikirannya.

Berjumpa dengan Karl Marx
            Oktober 1842 dinas wajib militer Engels berakhir. Ketika hendak kembali ke Barmen, ia mampir ke kantor Rheinische Zeitung di Koln untuk bertemu dengan komunis legendaris, Moses Hess. Kemudian sesampainya di Barmen, aktivitas bisnis Engels mulai berjalan kembali. Ia mempersiapkan keberangkatannya pada akhir November ke Inggris untuk mewakili perusahaan keluarga dalam pertemuan kongsi dagang Ermen & Engels di Manchester. Dalam perjalanannya ke Inggris, ia mampir ke kantor Hess. Ketika di kantor Hess inilah Engels mulai bertemu dengan seorang Karl Marx, doktor muda di bidang filsafat. Mulailah pertemanan antara Engels dan Marx.
            Sejak di Inggris, Engels semakin memperdalam pemikirannya, ia mulai banyak memperdalam ekonomi-politik dan etnografi. Ia mulai membaca karya-karya ekonomi klasik paling berpengaruh waktu itu, mulai dari Adam Smith, David Ricardo, James Mill, Friedrich List, hingga Thomas Malthus. Selain itu, Engels juga mulai menjalin relasi dengan tokoh-tokoh gerakan buruh Inggris. Tahun 1843, Engels menulis risalah ekonomi-politik pertamanya yang berjudul Ringkasan Kritik Ekonomi-Politik.
            Semenjak Engels berada di Inggris, ia menjadi manajer finansial perusahaan Ermen & Engels. Tetapi sebenarnya Engels sendiri sering melakukan pengamatan terhadap kehidupan dan kondisi kelas pekerja Inggris. Hal ini membuat Engels hidup dalam dua lingkungan yang berbeda, di satu sisi, ia seperti elit borjuis pada umumnya, hidup dalam gaya kelas atas, minum-minum elit, diskusi soal pergerakan bursa saham, ikut konser musik klasik atau pertunjukkan teater, dan lain-lain. Kemudian di sisi lainnya, Engels banyak mengunjungi, tinggal, mencatat, mengamati, mewawancarai, turut minum bir murah dan berhadapan dengan bar-bar kumuh. Hasil pengamatan atau penelitiannya kemudian dibukukan dengan judul Kondisi Kelas Pekerja Inggris 1844.
            Pada tahun 1845 Engels mengunjungi Brussels dan bertemu dengan Marx yang sedang mengerjakan tesis legendarisnya tentang filsafat materialisme Feuerbach. Kemudian mereka melakukan kerja sama untuk menulis sebuah risalah polemik, sasaran mereka adalah pemikiran-pemikiran Hegelian Muda. Kemudian terbitlah buku dengan judul Kritik atas Kritisisme Kritik yang oleh penerbitnya diubah judulnya menjadi Keluarga Suci, sambil tetap mencantumkan judul aslinya sebagai anak judul.
            Ketika buku Keluarga Suci terbit, keluarga khususnya ayah Engels marah. Keluarganya mulai mengetahui bagaimana sebenarnya Engels selama ini. Ayahnya bersikap acuh terhadap Engels. Ada kemungkinan ia pun dicopot dari kedudukannya di perusahaan Ermen & Engels. Tetapi di satu sisi, dunia perkomunisan Engels semakin banyak dikenal. Ia banyak diundang menjadi pembicara di beberapa tempat, intel pun mulai memperhatikan gerak-gerik Engels. Tak lama setelah Keluarga Suci terbit, bukunya yang berjudul Kondisi Kelas Pekerja di Inggris 1844 terbit di Leipzig. Pada waktu itu juga Engels mengatakan kepada penerbitnya agar semua royalti bukunya diserahkan kepada Marx untuk membantu perekonomian Marx yang sedang morat-marit waktu itu.
            Tak lama setelah itu, sebenarnya ekonomi Engels pun terancam, karena gajinya sebagai manajer Ermen & Engels dihentikan atas kehendak ayahnya. Disamping itu, ia mulai menjalin komunikasi intensif dengan para pemimpin Liga Kaum Adil. Bersama Marx di Brussels mereka berdua mendirikan Komite Surat-Menyurat Komunis dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antar kelompok komunis di Eropa.
            Tahun 1846, Engels kembali menerima kiriman uang dari ayahnya, hal ini untuk membuat Engels kembali mengurusi perusahaan keluarga. Namun tampaknya ini tidak berpengaruh terhadap minat Engels. Pasalnya, di tahun 1847 utusan Liga Kaum Adil mendatangi Engels yang sedang di Paris dan Marx yang sedang di Brussels. Liga menginginkan mereka berdua masuk dalam keanggotaan. Tetapi salah satu syarat yang diajukan Engels dan Marx adalah mengubah statuta dan asas-asas organisasinya. Pihak liga sepakat dan merencanakan diadakannya kongres. Kemudian kongres dilaksanakan pada Juni 1847 di London. Nama liga diganti menjadi Liga Komunis, begitupun dengan semboyan dan program-programnya. Semboyan yang sebelumnya adalah “Semua Orang Bersaudara” diganti oleh Marx menjadi “Proletariat Sedunia Bersatulah”. Kemudian Engels dan Marx ditugaskan untuk membuat manifesto liga yang baru. Engels di Paris setelah selesai kongres menyusun Prinsip-Prinsip Komunisme sebagai rancangan yang akan diajukan pada kongres kedua liga. Kemudian sebelumnya didiskusikan dengan Marx di Brussels. Maka jadilah manifesto tersebut dengan judul Manifesto Komunis yang terbit awal tahun 1848.
            Setelah terbitnya Manifesto Komunis, mulai banyak meletus gerakan revolusi. Februari 1848 meletus revolusi di Paris. Engels tertahan di Brussels tanpa bisa kembali ke Paris. Ia mengambil resiko dengan menyelinap diam-diam keluar Belgia karena ingin segera bergabung dengan kaum revolusioner. Ia mendapat kabar bahwa Marx sekeluarga diamankan oleh polisi Belgia dan dideportasi ke perbatasan Perancis pada 5 Maret. Kemudian mereka berdua bertemu dan berkumpul bersama kawan-kawan Liga Komunis untuk merangcang petisi dan rencana politik di Jerman. Gerakan revolusi di Paris tidak bertahan lama, karena ketika pemilu ia kalah oleh golongan konservatif.
            Setelah gerakan revolusi di Paris, kemudian muncul gerakan di Jerman, akan tetapi kembali tidak bertahan lama dan mengalami kegagalan. Perlawanan bersenjata kelas pekerja gagal. Di tengah kegagalan gerakan revolusi di Paris dan di Jerman, karena desakan ekonomi Engels menerima tawaran untuk kembali menjadi manajer perusahaan Ermen & Engels. Pada tahun 1850 Engels menulis tentang sejarah Perang Tani Tahun 1525. Aktivitas Engels sepanjang tahun itu masih terus sebagai manajer perusahaan. Pada tahun 1853, Peter Ermen, bos perusahaan dan direktur utama Ermen & Engels pensiun. Kepemilikan bisnis dilanjutkan oleh putra tertuanya, Godfrey Ermen. Kemudian kontrak baru yang berlaku untuk sembilan tahun mulai Juni 1855 Engels tidak hanya menjadi manajer, tetapi mendapatkan porsi dividen dari saham perusahaan. Sejak itu, pendapatannya pun naik. Kemudian kenaikan pendapatannya ini dimanfaatkannya untuk membantu keuangan Marx.
            Pada tahun 1867 dengan bantuan Engels pula, Marx berhasil menerbitkan mahakaryanya yaitu Das Kapital yang rencananya terdiri dari enam jilid. Dua tahun setelah Das Kapital terbit, Engels resmi keluar dari kongsi Ermen & Engels, tetapi ia mendapatkan untung yang besar dari penjualan sahamnya. Kemudian ia pindah ke London tinggal tidak jauh dari Marx. Selanjutnya banyak bekerja sama atau bertukar pikiran dengan Marx dalam penerbitan karya tulis.
            Mahakarya Marx Das Kapital tidak pernah terbit lagi hingga Marx meninggal pada 13 Maret 1883 di London. Engels memberikan sambutannya pada upacara pemakaman. Meninggalnya Marx membuat Engels merasa bertanggung jawab untuk mengumpulkan tulisan-tulisan Marx. Sebagai sahabat karib dan juga teman pemikiran Marx yang terkadang tidak banyak orang tahu, Engels mulai mencoba kembali menyusun tulisan. Ketika sedang mengumpulkan tulisan dan catatan Marx, ia membaca catatan Marx atas karya etnolog Morgan. Engels mencari buku Morgan tersebut dan membacanya. Setelah selesai membaca, Engels menyusun tulisannya yang terdiri dari delapan bab yang kini dikenal dengan judul Asal Usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi, dan Negara. Arti penting buku ini adalah membongkar mitos borjuis perihal keazalian keluarga, kepemilikan pribadi, dan negara serta menjelaskan bukti-bukti sebaliknya.
           Setelah selesai dengan karyanya, Engels kembali fokus untuk menyusun dan menulis ulang coretan dan catatan Marx. Pada tahun 1885, Engels selesai menyunting sebagian dan diterbitkanlah Das Kapital jilid dua. Tahun 1894 kembali diterbitkan Das Kapital jilid tiga. Sejak 1893 Engels menjadi presiden kehormatan Kongres Sosialis Antarbangsa. Pada 5 Agustus 1895 Engels meninggal di London. Penyebabnya adalah kanker kerongkongan. Engels pernah mewasiatkan agar jasadnya kelak dikremasi dan abunya dibuang saja ke laut. Karena itulah para aktivis serikat pekerja di London mengkremasi jasadnya di Working Crematorium dan abunya dibuang di Beachy Head dekat Eastbourne.

Comments

Post a Comment