Buku
Hugo Chavez Soekarno dari Venezuela ditulis oleh seorang jurnalis yang
mengikuti kehidupan sehari-harinya. Rory carroll merupakan jurnalis The Guardian Amerika Latin. Hugo Chavez
dikenal sebagai Presiden yang berani, Anti-Kapitalis, dan memperjuangkan hak
rakyat. Dari judulnya, ia disandingkan dengan Presiden pertama Indonesia, bapak
revolusi Indonesia, yaitu Soekarno.
Hugo Chavez merupakan pria yang
berlatar belakang militer. Ia pernah memasuki dunia pendidikan militer. Akan tetapi
yang menarik ia juga dekat dengan kaum sosialis atau orang-orang yang
memperjuangkan hak rakyat kecil. Berbeda dengan militer Indonesia yang cenderung
terlihat elitis. Ia berlatih dan memperkuat diri selama berada di lingkungan
militer.
Setelah keluar dari militer karena
merasa tidak puas dengan pemerintahan atau sistem politik Venezuela, ia
memutuskan untuk membentuk organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk melakukan
kudeta atau menggulingkan kekuasaan. Namun sayangnya aksi yang dilakukan pada
tahun 1992 ini gagal, sehingga Hugo Chavez yang juga menjadi otak dibalik aksi
itu harus berakhir di penjara.
Tidak sampai disitu, setelah
dipenjara selama 2 tahun dan ia bebas, ia mendirikan partai yang pada tahun
1999 ia berhasil memenangkannya dan terpilih menjadi Presiden Venezuela. Ia terus
memimpin Venezuela hingga tahun 2013 dan melakukan pidato terakhirnya pada
tahun 2012. Hugo Chavez juga pemimpin yang dikenal dekat dengan Fidel Castro,
pemimpin rakyat Kuba.
Selama proses masa kepemimpinannya,
bukan tanpa masalah atau usaha pemberontakan. Bahkan selama proses kepemimpinannya
ia pun mendapatkan beberapa kali percobaan kudeta oleh oposisi atau dari
teman-teman seperjuangan yang dulu bersama-sama menyuarakan gerakan
revolusioner. Akan tetapi tetap saja Hugo Chavez mampu bertahan hingga tahun
2013. Memenangkan pemilu hingga empat kali.
Ketika Hugo Chavez perlu
menyampaikan apa yang ia lakukan, ia membuat semua media harus meliput kegiatan
kerjanya. Bahkan ia mengharuskan semua media turut meliput dan menanyangkannya
dalam waktu yang tidak pasti. Karena hal itu, ia mempunyai program sendiri di
media yaitu The President. Program ini
dimanfaatkan oleh Hugo Chavez untuk mensosialisasikan program kerjanya kepada
masyarakat luas.
Di dalam istana yang disebut dengan
Miraflores, ia memiliki ruangan khusus tempat ia fokus memikirkan rakyat dan Negara.
Ruangan khusus itu dilengkapi dengan peralatan atau fasilitas yang lengkap
beserta staff ahli yang mampu membantunya. Rory Carroll pun menggambarkan
kegaiatan keseharian Hugo Chavez dengan detail dari penggalan waktu pagi,
siang, sore, hingga malam. Gaya kepemimpinan Hugo Chavez perlu dikaji dan
dipelajari sebagai media untuk memahami corak-corak atau karakter kepemimpinan.
“Seorang
pria yang hebat adalah seorang pemula yang sesungguhnya karena ia melihat lebih
jauh daripada orang lainnya, dan menginginkan berbagai hal dengan lebih kuat
daripada orang lainnya” Hugo Chavez.
Comments
Post a Comment