Novel
karangan Ahmad Fuadi ini sudah sangat terkenal di khalayak umum. Menjadi kisah
yang inspiratif dan memotivasi para pembacanya. Terutama tentang suatu
perjuangan, mimpi, dan persahabatan. Cerita yang sangat apik dari kisah para
santri di pondok pesantren. Akhirnya, memang novel ini menjadi menjadi best
seller.
Saya
cenderung telat dalam membaca Negeri 5 menara, disaat orang lain membacanya
ketika novel ini terbit. Tetapi bagi saya, membaca novel ini memuat saya
bernostalgia ketika duduk di bangku SMP dan SMA. Selama enam tahun saya
merasakan proses menjadi seorang santri di pondok pesantren di Garut, Jawa
Barat.
Setiap
paragraf dan kalimat dalam cerita novel Negeri lima Menara membuat saya
berimajinasi membayangkan kesamaan peristiwa semasa saya di pesantren, walaupun
berbeda pesantren. Beberapa ceritanya pernah juga saya alami, karenanya saya
merasa sedang bernostalgia ketika menuntaskan novel ini. Untuk para perantau,
novel ini sangat cocok menjadi stimulan dalam menjalani kehidupan di
perantauan.
Comments
Post a Comment