Review Buku Anak Anak Revolusi Jilid 2


Anak-Anak Revolusi merupakan buku yang bercerita tentang perjalanan seorang aktivis tahun 1998 Budiman Sudjatmiko. Mulai dari jilid 1 hingga jilid 2, ia bercerita tentang pengalamannya dari kecil hingga ia bergabung dengan PDIP dan berhasil lolos ke Senanyan melalui pemilihan legislatif. Jilid 1, perjalanan hidup Budiman Sudjatmiko dari kecil hingga ia mengalami beberapa kali penangkapan untuk dilakukan interogasi. Kemudian di jilid 2 menyambung, mulai ia menjadi tahanan politik hingga ia berhasil menjadi anggota DPR.

Menjelang jatuhnya Presiden Soeharto dari kekuasaannya tahun 1998, gerakan pro demokrasi yang menentang Presiden Soeharto terus berkuasa semakin banyak dan kuat. Termasuk Budiman Sudjatmiko bersama teman-temannya yang tergabung dalam Partai Rakyat Demokratik (PRD). Aktivis PRD meluaskan pengaruhnya untuk menurunkan Soeharto dengan membersamai rakyat.
Tetapi dalam prosesnya, Budiman dan para aktivis PRD lainnya harus menerima keputusan hukum yang menyatakan bahwa mereka harus ditahan karena menjadi dalang kerusuhan. Ia dan teman-teman aktivis lainnya bergelut dalam persidangan. Disamping itu, gerakan massa tetap terus berlanjut menentang Soeharto terus berkuasa. Mereka bebas dari statusnya sebagai tahanan politik ketika Gus Dur menjabat sebagai presiden.

Selepas menjadi tahanan politik, ia bersama teman-temannya yang tergabung dalam PRD, mencoba membawa PRD untuk ikut kontestasi di Pemilihan Umum (Pemilu). Namun, pada akhirnya PRD tidak mampu mendapatkan hasil terbaik untuk dapat terlibat dalam pemerintahan. Budiman Sudjatmiko pun mengatakan, PRD memang tidak didirikan untuk mengikuti kontestasi pemilu, tapi untuk berusaha menuntut Rezim Soeharto turun dari kekuasaannya.

Setelah itu, Budiman Sudjatmiko menyatakan mundur sebagai Ketua PRD dan memutuskan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Ia melanjutkan studi di Inggris beberapa tahun dan kemudian kembali ke Indonesia. Setibanya di Indonesia, ia bergabung dengan PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Tidak lama setelah itu, ia maju sebagai calon legislatif dalam pemilu dengan membawa strategi pembentukan Undang-Undang Desa.

Buku perjalanan hidup Budiman Sudjatmiko ini menjadi bagian dari cerita perjuangan aktivis 1998 dan peristiwa tahun 1998 yang dikenal dengan istilah Reformasi. Cerita Reformasi lainnya banyak direkonstruksi dalam bentuk sebuah novel. Buku Anak-Anak Revolusi ini menarik untuk dibaca bagi siapapun untuk menyelami cerita perjungan Reformasi secara mendalam. Namun, cerita perjuangan gerakan mahasiswa di masa lampau direkonstruksi bukan sekedar untuk menikmati romantismenya, sehingga anak muda hari ini seringkali malah terjebak dalam heroisme gerakan belaka. Jauh lebih dari itu, peristiwa masa lalu wajib untuk dikritisi untuk kemudian merumuskan kembali siasat dan metode gerakan di hari ini. Terakhir, yang paling penting adalah konsisten memupuk kesadaran kritis.

Comments